Ibu Menangis saat si Anak Bengal Bersujud di Kakinya

Ibu Menangis saat si Anak Bengal Bersujud di Kakinya
Ilustrasi Foto: pixabay

”Pada Rabu (9/8) malam, saya mendapatkan telephone dari orang tua SR. Bapaknya meminta SR diamankan ke mapolsek karena sering mabuk lem Aibon hingga marah serta memukul ibu kandung dan adiknya. Tujuannya diamankan supaya dibina dan ada efek jera,” katanya.

Lalu, pada Kamis (10/8) pagi, ia meminta anggotanya untuk mengamankan SR dari rumahnya. ”Kita lakukan pembinaan agar menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Terutama kepada ibu karena surga di bawah telapak kaki ibu. Kita tak akan melihat matahari karena ibu. Kita pasti akan merasakan sakitnya jika anak kita memperlakukan seperti itu,” ungkapnya.

Sementara, kata Saifullah, SR tidak dimasukkan ke dalam sel. ”Tidak kita masukkan sel karena SR bukan penjahat. Hanya nakal dan kurang ajar kepada orang tua. Kalau masih tetap tidak berubah, terpaksa kita masukkan sel,” tegasnya.

Kepada wartawan, SR sempat mengelak memukuli ibunya. ”Nggak saya pukul. Cuma marahin aja setelah marahin adik saya yang berisik ketika sedang tidur,” katanya yang akhirnya mengaku telah menendang ibunya.

Dia mengakui sering mabuk lem aibon. Remaja kelas 2 SMP yang mengambil paket C ini mengaku belajar dari temannya anak punk.

”Saya lihat teman anak punk mabuk aibon. Saya pun mencoba ikut-ikutan. Baru sekali itu coba,” akunya seraya terus memohon kepada ibunya untuk dikeluarkan dari kantor polisi.(sya/whk)


Ernawati (40) tak kuasa menahan tangis ketika anaknya, SR (17), bersujud di kakinya, kemarin (10/8).


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News