Ibu Sebagai Sumber Awal Kemampuan Literasi
Oleh Dian Budiargo*

Berbagai definisi itu dapat dimaknai bahwa literasi adalah kemampuan memaknai apa yang ada, termasuk bagaimana seorang ibu memberikan makna kepada anak-anaknya untuk melalui kehidupan ini.
Data UNSECO pada 2022 juga menyebutkan bahwa literasi di Indonesia dari sisi minat baca baru 0,001 persen. Artinya, dari 1.000 orang hanya satu yang gemar membaca.
Kepedulian dunia akan pentingnya literasi begitu besar sehingga UNESCO mendeklarasikan 8 September sebagai Hari Literasi Dunia.
Di tanah air, pemerintah mengeluarkan kebijakan strategis untuk menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 dengan mencanangkan Gerakan Nasional Literasi secara terstruktur, sistematis, dan masif.
Gerakan itu sudah digalakka melalui
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 yang mendorong pembiasaan penumbuhan budi pekerti.
Dalam beleid itu dijelaskan salah satu kegiatan untuk menumbuhkan budi pekerti ialah menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca buku populer.
Kegiatan itu dilaksanakan setiap hari.
Namun, sejatinya makna Hari Ibu tidaklah sesederhana itu. Ibu adalah awal dari sumber informasi bagi anak-anaknya.
- Menko PMK Pengin UT Jadi Pusat Inovasi Teknologi AI
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Program Lampu Belajar: Anak Sekolah di Desa pun Berhak Menjadi Cerdas
- Demi Merawat Ibu, Megawati Hangestri Tak Memperpanjang Kontrak dengan Red Sparks
- Prabowo: Komunikasi dari Pemerintah yang Saya Pimpin Memang Kurang
- Presiden Prabowo Dorong Warga Negara Punya Rekening Bank & Perkuat Literasi Keuangan