Ibukota Provinsi Ini Berubah jadi Kota Mati

Ibukota Provinsi Ini Berubah jadi Kota Mati
Kantor Gubernur Kaltara tidak luput dari banjir. Malam ini, Selasa (10/2), banjir dikabarkan makin meninggi danm memaksa ratusan warga mengungsi. Foto: Khaeruddin Elang Geo/Radar Tarakan/JPNN

“Tadi dia mencabut kabel TV miliknya dengan kondisi tangan yang basah. Mungkin karena tegangan listrik juga kuat, maka arus listrik langsung menyambar ke tangannya dan seketika istrinya yang sedang menggendong anaknya reflek memegang suaminya. Mungkin ingin membantu tapi kesetrum juga,” kata Ani kepada Radar Tarakan (Grup JPNN.com).

Perawat RSUD Tanjung Selor, Aila mengatakan, nyawa Hambali tidak bisa diselamatkan. Sedangkan anak dan istri korban yang tengah mengandung sempat dalam kondisi tidak sadarkan diri.

“Di sebalah kanan tangan Hambali ada luka, mungkin terkena setrum tadi (kemarin). Kalau anak dan istrinya, mungkin tidak ada apa-apa,” katanya.

Keluarga korban, Rya smengaku syok saat mendapatkan kabar bahwa pamannya terkena kesetrum.

“Tadi, saya sedang menyimpun barang-barang di rumah, tiba-tiba saya mendapat kabar paman saya kesetrum, jadi saya langsung bergegas bersama keluarga saya dari Selimau ke rumah sakit untuk memastikan itu,” kata Rya.(*/iwk/ris/jpnn)

 

TANJUNG SELOR - Banjir mengubah ibukota Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Kota Tanjung Selor, menjadi kota mati. Malam ini, Selasa (10/2), suasana


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News