ICAEW: Profesional Muda Bisa Jadi Penggerak Utama Iklim Bisnis

jpnn.com, JAKARTA - The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) didukung oleh PwC Singapura, mengumpulkan para profesional muda dan praktisi bisnis dari seluruh kawasan Tiongkok dan Asia Tenggara, dalam diskusi bagaimana mereka bisa mengambil peranan penting menciptakan masa depan bisnis yang lebih berkelanjutan.
Diskusi tersebut menggarisbawahi pentingnya sektor bisnis untuk menjadi agen perubahan dengan mengadopsi strategi berkelanjutan ke dalam operasional bisnisnya, serta bagaimana generasi muda dalam sektor bisnis dapat menjadi penggerak visi ini.
Diskusi berjudul Driving a sustainable business future tersebut merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan ICAEW dalam mengampanyekan tanggung jawab sosial dan lingkungan korporasi.
“Saat ini kita telah mencapai titik kritis di mana masalah seputar keberlanjutan lingkungan harus menjadi agenda penting bagi pemerintah, pelaku bisnis, dan individu. Sektor bisnis perlu menyadari pentingnya memberikan manfaat sosial dan lingkungan, serta bagaimana hal ini dapat mendorong nilai jangka panjang operasional dan profit bisnis mereka," ujar Mark Billington, ICAEW Regional Director, Greater China and South-East Asia.
Di Indonesia, survei yang dipublikasikan oleh Center of Risk Management and Sustainability Studies (CRMS Indonesia) pada 2019 lalu menemukan bahwa mayoritas pelaku bisnis di Indonesia belum mengikutsertakan kriteria Environmental, Social, and Governance (ESG) secara terstruktur dalam pengambilan keputusan di organisasinya.
Selain itu, hanya 18,7% dari respondennya yang menyatakan bahwa pimpinan atau direksi organisasi mereka telah menerapkan kebijakan terkait pengelolaan lingkungan dalam proses bisnis dan operasionalnya.
Rebecca Kershaw, Responsible Business Manager, PwC Singapura, yang hadir sebagai pembicara dalam diskusi, menekankan bahwa sektor bisnis sangat didesak untuk dapat menyelaraskan model serta objektif bisnis mereka dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dan ekonomi sirkular.
Di mana sistem dalam organisasi mereka dirancang untuk menghilangkan dan mengurangi pembuangan serta konsumsi sumber daya terbatas.
Diskusi tersebut merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan ICAEW dalam mengampanyekan tanggung jawab sosial dan lingkungan korporasi.
- Perkuat Bisnis Digital, Telkom Catat Pendapatan Konsolidasi Rp 36,6 Triliun di Awal 2025
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Lalamove Catat Pengiriman dengan Armada Besar Tumbuh 38%
- Perluas Jangkauan Bisnis, Bank Mandiri Menghadirkan Kantor Cabang Alor