Ical Siapkan Kuningisasi Indonesia
Jumat, 26 Februari 2010 – 21:47 WIB

Aburizal Bakrie. Foto : JPNN
JAKARTA - Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Aburizal Bakrie, meminta agar energi Golkar tidak dihabiskan hanya untuk kaus Bank Century. Terlebih lagi, proses politik dalam kasus Century sudah hampir tuntas dan selanjutnya akan dilimpahkan ke wilayah hukum. Dalam kesempatan sama, politisi yang juga pengusaha itu juga memperingatkan sejumlah DPD II yang hingga kini masih belum melaksanakan pergantian pengurus melalui forum musyawarah daerah (Musda) yang semestinya sudah selesai seluruhnya pada akhir Februari 2010 ini. "Para ketua terkait saya peringatkan agar yang terbengkalai itu harus segera diselesaikan," tegasnya.
Aburizal menyatakan, Golkar punya agenda yang lebih besar lagi yakni memenangkan pemilu 2014 dan menyejahterakan rakyat. Saat membuka Rapat Kerja Nasional I Partai Golkar 2010, di salah hotel di kawasan Ancol Jakarta, Jumat (26/2) malam, Aburizal mengatakan, jangan sampai Golkar hanya fokus pada satu atau dua masalah saja.
Baca Juga:
"Jalan sudah mulai terbuka. Saat ini sekitar 40 persen kepala daerah adalah kader Golkar. Target saya, menjelang 2014, Golkar harus menguasai minimal 50 persen posisi kepala daerah hingga posisi politik penting di negara bisa kita rebut kembali. Itu yang saya maksud dengan Kuningisasi Indonesia," tegas politisi yang akrab disapa dengan nama Ical itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Aburizal Bakrie, meminta agar energi Golkar tidak dihabiskan hanya untuk kaus Bank Century.
BERITA TERKAIT
- Megawati Bilang PDIP Babak Belur di Pemilu 2024
- Kader PDIP Siap-Siap, Megawati Bakal Buat Tur Indonesia, Dimulai dari Aceh Sampai Merauke
- Tanggapi Kecelakaan Berulang dengan Korban Massal, Komisi V DPR Desak Reformasi Sistem Transportasi Nasional
- Demokrat Yakin Tak Ada Matahari Kembar, Presiden Prabowo Berdaulat dan Mandiri
- Prabowo-Jokowi Saling Bela, Pengamat Sebut Mereka Susah Dikoyak
- Sejumlah PAC PDIP Banten Minta DPP Kembalikan Hak Tia Rahmania