Ida Fauziyah Tegaskan Komitmen Kemnaker Lindungi Pekerja Perempuan

Ida Fauziyah Tegaskan Komitmen Kemnaker Lindungi Pekerja Perempuan
Menaker ida Fauziyah tegaskan komitmen kementeriannya terhadap pelindungan dan pemberdayaan pekerja perempuan. Foto: humas Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memberikan perhatian khusus dan terus berkomitmen dalam pemberdayaan pekerja perempuan, termasuk dalam hal perlindungan dan memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-haknya.

Demikian disampaikan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah saat mengisi Webinar bertajuk "Dakwah dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Perempuan" yang diselenggarakan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa (20/4).

Ida mengatakan Kemnaker dalam memberikan pelindungan terhadap pekerja perempuan telah melaksanakan tiga aspek kebijakan, yaitu protektif, kuratif, dan non-diskriminatif.

Kebijakan protektif diwujudkan pemerintah dalam memberi pelindungan bagi pekerja perempuan terkait fungsi reproduksi. Seperti istirahat karena haid; istirahat 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan sesudah melahirkan; istirahat gugur kandung kesempatan menyusui; dan larangan mempekerjakan perempuan hamil pada shift malam hari.

Selanjutnya kebijakan yang bersifat kuratif diberikan pemerintah dalam larangan melakukan PHK kepada pekerja perempuan karena menikah, hamil, atau melahirkan.

"Sebaliknya, perusahaan berkewajiban memberikan perlindungan bagi pekerja perempuan yang bekerja malam hari dan perlindungan bagi pekerja perempuan yang bekerja di luar negeri," kata Menaker Ida.

Ketiga, kebijakan nondiskriminatif, pemerintah memberikan perlindungan bagi pekerja perempuan terhadap praktik diskriminasi dan ketidakadilan gender di tempat kerja.

"Pemberian perlindungan itu mulai dari proses perekrutan sampai pelaksanaan pekerjaan di tempat kerja, pelatihan dan promosi kerja, perlindungan jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan, serta pensiun," ucapnya.

Menaker Ida Fauziyah tegaskan komitmen kementeriannya dalam melindungi dan memberdayakan pekerja perempuan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News