Ide Kurikulum Adaptif Ganjar Pranowo Patut Ditiru

Sekolah vokasi sering bermitra dengan perusahaan-perusahaan untuk menyelaraskan kurikulum mereka dengan kebutuhan industri saat ini.
Hal ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang industri tertentu dan membangun jaringan profesional sejak dini.
Suciati juga mendukung gagasan Ganjar untuk memperbanyak sekolah vokasi guna mengatasi persoalan pengangguran di Indonesia.
“Setelah lulus dan mendapatkan pekerjaan, lulusan vokasi dapat melanjutkan kuliah sambil bekerja, karena banyak perguruan tinggi kini menawarkan kelas malam (kelas karyawan) yang memfasilitasi kebutuhan para karyawan yang ingin melanjutkan pendidikan tanpa mengganggu pekerjaan mereka,” katanya.
Dia menuturkan untuk mewujudkan visi ini, banyak persiapan yang harus dilakukan.
Mencakup studi kelayakan untuk jenis sekolah vokasi yang akan didirikan, penyediaan sarana prasarana yang memadai, peningkatan tenaga kependidikan dan tenaga non-pendidikan, penyesuaian kurikulum dan program, serta pengaturan sumber pembiayaan yang memadai.
Suci lantas menyebut pendirian SMKN Jateng merupakan contoh nyata anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa memiliki akses pendidikan berkualitas, terlebih lagi dengan adanya fasilitas asrama gratis.
Berbagai terobosan di bidang pendidikan yang digagas Ganjar saat menjabat sebagai Gubernur Jateng, patut diapresiasi sebagai langkah positif dalam upaya menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Indonesia.
Pengamat pendidikan menilai ide kurikulum adaptif bakal calon presiden Ganjar Pranowo patut ditiru.
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Politikus PDIP Apresiasi Ide Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial