Ide Prabowo untuk Rusia-Ukraina Dinilai Jelas dan Terukur

Ide Prabowo untuk Rusia-Ukraina Dinilai Jelas dan Terukur
Menhan Prabowo Subianto mencetuskan ide resolusi perdamaian dari konflik Rusia-Ukraina dalam forum IISS Shangri-La Dialogue 2023. Ilustrasi: Sultan Amanda/JPNN.com

“Jika tidak ada gencatan senjata tentu saja perundingan akan sulit berjalan. Keinginan melibatkan PBB juga menunjukkan keinginan Indonesia untuk memperkuat posisi PBB dalam konflik ini. Sebab, beberapa pandangan ada yang menyebutkan PBB seakan tidak berdaya dalam menghadapi Rusia. Kali ini, dalam menjaga perdamaian, PBB ingin ditempatkan dalam posisi yang cukup sentral,” tandas Anton.

Terkait ide referendum, Anton menjelaskan Rusia sejak awal telah mengungkapkan adanya narasi ketidakpuasan sebagian publik Ukraina terhadap pemerintahan Volodymyr Zelensky.

Namun, pemerintah Kiev berdalih ini hanya akal-akalan Presiden Putin untuk mengambil wilayah Ukraina.

Meski demikian, penolakan yang dilakukan Ukraina melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko terkait ide referendum adalah hal biasa.

Sebaliknya, respons tersebut merupakan indikasi Ukraina sejatinya menunggu ide tawaran agenda konkret dalam perundingan.

“Yang namanya konflik pasti menunjukkan adanya sengketa ataupun perbedaan. Jika ingin mewujudkan perdamaian ya semua perbedaan harus diselesaikan termasuk soal narasi ketidakpuasan ini. Perundingan kelak juga tentu harus mencari alternatif terbaik untuk mengakhiri perbedaan klaim narasi ketidakpuasan publik versus nihil sengketa wilayah,” urai Anton.

Dirinya mengatakan respons yang diberikan Ukraina menunjukkan rasa saling percaya antarpihak bertikai belum kuat terbangun.

Hal ini dapat dilihat dari sikap pesimistis Oleg terkait kemungkinan Rusia akan menarik pasukan dari wilayah Ukraina.

Menhan Prabowo Subianto mencetuskan ide resolusi perdamaian dari konflik Rusia-Ukraina dalam forum IISS Shangri-La Dialogue 2023

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News