IDI PWI

Oleh: Dahlan Iskan

IDI PWI
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Di wartawan tidak. Tanpa pendidikan wartawan pun bisa jadi wartawan. Dalam hal pendidikan yang terkait dengan pekerjaannya, profesi wartawan adalah yang paling parah.

Baca Juga:

Apakah ke depan IDI akan pecah seperti di organisasi wartawan?

Sampai hari ini IDI masih yang paling solid. Mungkin karena selama ini IDI dijamin oleh UU Kesehatan. Namun, dengan disahkannya UU Kesehatan yang baru, nama IDI tidak tercantum lagi.

Senjata untuk mengharuskan semua dokter menjadi anggota IDI juga tidak ada lagi.

Organisasi profesi seperti PWI memang punya program banyak. Terutama terkait dengan peningkatan mutu wartawan.

Di IDI pekerjaan seperti itu tidak ada. Dokter sudah dibekali pendidikan yang cukup. Kalau mau meningkat masih ada pendidikan spesialis.

Di PWI malah ada pekerjaan tambahan: meningkatkan kesejahteraan wartawan. Sampai ada wakil ketua bidang kesejahteraan. Sampai pun mengurus fasilitas perumahan wartawan.

Rasanya hanya PWI organisasi profesi yang mengurus kesejahteraan anggotanya. Seolah profesinya tidak bisa membuat sejahtera.

SEPERTI apakah organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di masa yang akan datang? Apakah seperti PWI yang tidak bergigi –pun di mata anggotanya sendiri?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News