IEA : Demand Minyak Tetap Naik

Harga Berpotensi ke USD 200 per Barel

IEA : Demand Minyak Tetap Naik
IEA : Demand Minyak Tetap Naik
JAKARTA - International Energy Agency (IEA) atau Badan Energi Internasional memperediksi harga minyak dunia tetap akan kembali ke level tinggi.  Direktur Eksekutif IEA Nobuo Tanaka mengatakan, minyak akan tetap menjadi sumber energi utama dunia. Sehingga, tren permintaan minyak akan tetap naik.  "Era minyak murah sudah selesai," ujarnya saat Launching Indonesia Indepth Energy Policy Review di Departemen ESDM Jumat (21/11).

Dia mengakui memang sulit memprediksi kapan tren penurunan harga minyak saat ini berakhir. Sebab, hal itu dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari supply and demand, sentimen pasar, hingga fundamental perekonomian. "Karena itu, volatilitas harga tetap akan terjadi," katanya.

Tanaka mengatakan, IEA hanya memiliki proyeksi jangka panjang. Sebab, dalam proyeksi jangka panjang, faktor supply and demand akan lebih berpengaruh dibandingkan sentimen pasar sesaat. "Antara periode sekarang dan 2030, harga minyak berpotensi menembus USD 200 per barel," terangnya.

Berdasar skenario IEA, permintaan energi primer global akan tumbuh 1,6 persen per tahun untuk periode  2006 - 2030, dari 11.730 metrik ton oil equivalen (Mtoe) hingga 17.010 Mtoe, atau naik 45 persen. Laju pertumbuhan permintaan ini melemah dibandingkan proyeksi 2007 dimana pada saat itu krisis keuangan di AS belum terjadi.

JAKARTA - International Energy Agency (IEA) atau Badan Energi Internasional memperediksi harga minyak dunia tetap akan kembali ke level tinggi. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News