IIETE 2023, Kemendikbudristek Ungkap Penyebab Tingginya Sarjana Pengangguran

IIETE 2023, Kemendikbudristek Ungkap Penyebab Tingginya Sarjana Pengangguran
Pameran pendidikan "Indonesia International  Education Training Expo  & Conference (IIETE) diminati para siswa. Foto dok. IIETE

jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek mengungkap salah satu penyebab tingginya angka sarjana pengangguran di tanah air, yakni perguruan tinggi belum mampu melahirkan entrepreneur dengan orientasi job creating dan kemandirian.

Data Kemendikbudristek menyebutkan saat ini terdapat sekitar 4.670 perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa mencapai lebih dari 8 juta.

Namun demikian, data Badan Pusat Statistik (BPS) Februari 2022 mencatat angka pengangguran dari jenjang sarjana masih menyentuh hampir 900 ribu orang.

Demikian disampaikan Koordinator Humas dan Kerja Sama Ditjen Dikti Kemendikbudristek Yayat Hendayana dalam pameran pendidikan "Indonesia International  Education Training Expo  & Conference (IIETE) di Jakarta Convention Centre (JCC), Kamis (16/2).

"Diperlukan link and match untuk mensinergikan peran perguruan tinggi dengan industri sebagai penyedia pekerjaan melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)," ujar Yayat Hendayana.

Dia menjelaskan beberapa penyebab angka pengangguran sarjana masih tinggi, salah satunya adalah vertical mismatch, yaitu kondisi di mana tingkat pendidikan tidak sesuai dengan tingkat pekerjaan.

Kedua adalah horizontal mismatch, yaitu latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan fungsi pekerjaan.

"Diinisiasikan pada awal 2020 oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim, MBKM memiliki sasaran utama meningkatkan kompetensi dan kualitas mahasiswa serta meningkatkan relevansi lulusan sarjana agar dapat menjadi tenaga kerja andal dan memiliki kemampuan dalam pemecahan masalah," tutur Yayat.

Di ajang IIETE 2023, pejabat Kemendikbudristek mengungkap penyebab tingginya pengangguran sarjana. Salah satunya soal peran perguruan tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News