Iklim Industri Kontradiktif

Iklim Industri Kontradiktif
Iklim Industri Kontradiktif
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris mengakui masih terjadi situasi kontradiktif pada iklim usaha di sektor manufaktur nasional. Hal itu yang dinilai sebagai penyebab turunnya realisasi investasi di sektor industri pada semester pertama 2008. Akibatnya, peringkat kemudahan berbisnis Indonesia pun turun.

Dalam hasil survei International Finance Corporation (IFC) selama Juni 2007-Juni 2008 peringkat kemudahan berinveatsi di Indonesia turun dari 127 ke posisi 129 dari 181 negara. Indonesia dinilai IFC belum kompetitif menerapkan kebijakan fiskal dan nonfiskal. Fahmi mengakui penilaian itu muncul karena ada kontradiksi terhadap sistuasi tertentu.

"Termasuk regulasi yang mengatur tata kelola, itu yang dinilai (IFC) belum optimal. Inilah yang menimbulkan kontradiksi," ujarnya.

Kontradiksi itu, menurut dia, juga terjadi karena pertumbuhan investasi asing yang masuk tidak menggambarkan kondisi iklim usaha yang riil di dalam negeri. Artinya, masih banyak faktor lain ikut mempengaruhi.

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris mengakui masih terjadi situasi kontradiktif pada iklim usaha di sektor manufaktur nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News