Ikut Kapal Korea, 7 WNI Tewas di Antartika

Ikut Kapal Korea, 7 WNI Tewas di Antartika
Ikut Kapal Korea, 7 WNI Tewas di Antartika
JAKARTA - Sedikitnya tujuh Warga Negara Indonesia (WNI) dilaporkan tewas di perairan Antartika. Para WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) itu tenggelam bersama kapal Insung No.1 pengangkut ikan asal Busan berbendera Korea Selatan. Korban WNI yang meninggal dalam peristiwa itu diperkirakan tidak bertambah, menyusul penghentian upaya pencarian dan penyelamatan yang dilakukan hingga tadi malam.

     

Direktur Diplomasi Publik sekaligus Juru Bicara Kementerian Luar negeri (Kemenlu) Republik Indonesia (RI) Kusuma Habir mengatakan bahwa jumlah korban bertambah setelah petugas Search And Rescue (SAR) Selandia Baru menemukan jasad baru. Lima ABK itu sebelumnya dinyatakan hilang usai kapal itu tenggelam Senin malam lalu (13/12). "Sebelumnya kejadian kapal tenggelam itu telah merenggut nyawa dua WNI," kata Kusuma di Jakarta tadi malam (15/12).

     

Kusuma mengatakan, lima WNI telah tewas ketika ditemukan tim SAR. Sesuai peraturan di negara itu, proses pencarian harus dihentikan setelah berlangsung selama 30 jam. Selain itu petugas SAR Selandia Baru juga memperkirakan para korban tidak akan mampu bertahan hidup lantaran faktor cuaca dingin yang ekstrem di lokasi kecelakan. "Perairan itu kan lokasinya berdekatan dengan kutub selatan," katanya.

     

Kusuma mengungkapkan, dua WNI yang sebelumnya dipastikan telah tewas bernama Jodi dan Dodi Purnomo. Kedua ABK itu tewas seketika sesaat setelah kapal tempat mereka bekerja itu tenggelam. Sedangkan lima WNI yang masih hilang dan diperkirakan tewas bernama Imam Supardi, Ibnu Adi Saputra, Rudi Sanadi, Mohammad Maskur dan Mohammad Agus Hernawan.

     

JAKARTA - Sedikitnya tujuh Warga Negara Indonesia (WNI) dilaporkan tewas di perairan Antartika. Para WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News