IMA Apresiasi Agresivitas Marketing Go Digital Kemenpar

IMA Apresiasi Agresivitas Marketing Go Digital Kemenpar
Arief Yahya. Foto: JPNN

Kemenpar bersemangat untuk mewujudkan Go Digital be The Best, bersama ITX dan Kemenpar. Kata Esthy, travel xchange dan data werehouse ini sudah sangat teruji di negara manapun.

Dia menjelaskan bahwa digitalisasi ini sebuah keniscayaan. Cepat atau lambat, public akan semakin dominan dan familier dengan digital dalam semua aspek. “Selamat memasuki era Digital Lifestye, yang sangat personal, mobile dan interaktif. Di pariwisata itu search and share, 70 persen melalui digital media, yang efektivitasnya empat kali lebih efektif,” katanya.

Kemenpar juga sudah lebih banyak menggunakan digital media, baik untuk looking, booking sampai payment. Look itu seperti Google, Baidu di China, TripAdvisor dan Ctrip. Untuk booking juga dengan Booking.Com, Ctrip, Alitrip, Traveloka dan lainnya. Sedang payment-nya sudah menggunakan Paypal, Alipay, Amazon, dan lainnya.

Wanita berhijab itu juga mencontohkan TripAdvisor yang digunakan oleh travellers di seluruh dunia (kecuali Tiongkok), untuk real time reviews atas semua hal yang ditemukan di lapangan.

“Conversion rate-nya sangat tinggi, dan feedbacks-nya terpercaya, karena merupakan testimonial dari para wisatawan. Kalau bagus, mereka akan apresiasi bagus. Begitu pun sebaliknya, kalau mengecewakan, mereka juga tidak sungkan untuk menuliskan laporan dan bercerita hal yang tidak enak di sosial media. Jadi tidak bisa dibohongi, semua reviews dari user, dari customers,” tambahnya.

Satu kenyataan lagi, lanjut Esthy, di industry Pariwisata itu menuju pada Online Travel Agent (OTA). Ada 63 perse wisatawan di seluruh dunia itu sudah searching, booking dan payment dengan cara online. Lalu 50 persen OTA itu bisa diakses dengan berbagai alat, atau multi devices.

“Di TripAdvisor.Com, dalam satu menit di-posting 200 lebih reviews langsung oleh travellers. Inilah yang membuat industri harus semakin professional dan menghindari complain,” kata Esthy yang juga diamini Eddy.

Sekadar informasi, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Asdep Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara mendukung acara Rakernas IMA tersebut.

Indonesia Marketing Association (IMA) memberikan apresiasi kepada Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang melakukan terobosan go digital dalam mengelola

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News