Imaji Xinjiang

Oleh Dahlan Iskan

 Imaji Xinjiang
Dahlan Iskan di Provinsi Xinjiang, Tiongkok. Foto: disway.id

Listriknya kita ubah menjadi DC. Untuk diseberangkan lewat bawah laut -- Selat Sunda. Sampai di Banten listrik itu diubah lagi ke AC.

Waktu membicarakan itu saya sendiri belum pernah tahu: seperti apa transmisi DC itu. Yang bisa dipaksi kirim listrik jarak jauh. Aman dan hemat.

Waktu itu saya hanya mendengar: di Tiongkok sudah dipakai. Sejauh 1.000 km. Kapasitas 800 kv.

Kini, di Xinjiang ini, di umur saya yang tidak lagi muda ini, saya baru tahu dengan mata kepala sendiri. Bahkan sudah untuk 3.000 km. Sudah 1.100 kv.

Saya menjadi begitu ingin mengajak Gubernur Sumsel ke Xinjiang. Ialah gubernur yang berani melarang truk batu bara lewat jalan umum.

Dari tambang batu bara itu saya terus ke utara. Kian ke utara kian dingin. Menjelang musim dingin ini.

Kian ke utara ternyata kian bergunung-gunung. Setelah enam jam perjalanan barulah bisa ketemu benda yang saya rindukan: pohon.

Rupanya ada sungai di situ. Mengalir ke arah Rusia. Mulailah ada nuansa hijau. Kekuning-kuningan --menandakan musim gugur segera tiba.

Nama toko, hotel, kantor, resto, nama jalan, dan apa saja didahului huruf Arab. Sebagai lulusan pesantren saya coba baca semua kalimat dalam huruf Arab itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News