Imbas Kebijakan COVID yang Ketat di Tiongkok, Apple Akan Memindahkan Produksi iPhone ke India

Imbas Kebijakan COVID yang Ketat di Tiongkok, Apple Akan Memindahkan Produksi iPhone ke India
iPhone 14 mulai dijual awal bulan September lalu. (Reuters: Thomas Peter)

Para ahli mengatakan ketidakpuasan warga saat ini belum cukup bagi Pemerintah Tiongkok untuk mengubah kebijakannya, tapi rasa tidak puas tersebut terus meningkat.

"Kebijakan yang sama berulang lagi di banyak tempat yang berbeda, di Wuhan pada tahun 2020, Shanghai awal tahun ini, dan Chengdu [bulan ini], sehingga warga terus memperhatikan hal yang sama terjadi terus menerus," kata Henry Gao, seorang profesor hukum di Singapore Management University.

Professor Gao mengatakan saat kesengsaraan ekonomi sangat besar terasa, biaya paling signifikan yang harus dibayar Tiongkok akibat kebijakannya adalah krisis kemanusiaan.

"Mungkin ada beberapa efek jangka panjang pada pembangunan ekonomi dan lingkungan, tetapi dalam jangka pendek, kebebasan masyarakat dibatasi, dan kesehatan serta kehidupan masyarakat terancam oleh kebijakan tersebut," katanya.

Awal bulan ini, warga Tiongkok dikejutkan dengan kecelakaan sebuah bus yang membawa 47 orang yang tinggal di Guizhou, "kawasan berisiko tinggi COVID" dalam perjalanannya ke hotel karantina, menyebabkan 27 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka.

"Siapa bilang kita tidak berada di dalam bus malam itu, kita jelas semua ada di sana," komentar seorang pengguna di media sosial.

Dua minggu sebelumnya, warga yang mengalami 'lockdown' di provinsi Sichuan dilaporkan terperangkap di rumah mereka saat gempa berkekuatan 6,8 SR terjadi.

Kekurangan makanan dan tidak bisanya mendapatkan obat-obatan dan perawatan medis lainnya juga dilaporkan terjadi berulang kali saat 'lockdown' diberlakukan di Shanghai, Sichuan, Xinjiang dan tempat lainnya.

Apple akan memindahkan 25 persen produksi iPhone ke luar Tiongkok akibat kebijakan COVID-19 terlalu ketat yang masih diterapkan di Tiongkok

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News