Imbau Polisi Lebih Siaga

Pasca Ledakan Bom Kalimalang

Imbau Polisi Lebih Siaga
Imbau Polisi Lebih Siaga
Surat itu bertuliskan kalimat ancaman: Ini adalah pembalasan pada kalian, sekutu-sekutu setan yang membunuh, menghukum, menghukum matidan menahan mujahid. Membunuh, menghukum mati mujahidin. Kami siap mati untuk agama yang mulia ini. Bom sahid ini adalah untuk kalian semua orang kafir. Kalian akan kami kejar, walaupun kalian lari ke awan, kematian itu pasti.

Sejumlah saksi mata yang ditemui Jawa Pos di sekitar lokasi ledakan mengatakan kejadian terjadi begitu cepat. Seorang penjual minuman yang berdagang sekitar 15 meter dari TKP mengaku kaget dengan suara ledakan. Namun, menurut dia bunyi ledakan lebih terdengar seperti petasan. "Lebih mirip petasan kalau menurut saya," ujar pria bernama Kholik, 31, tersebut sambil memeragakan kejadian.

Menurut dia, kejadian berlangsung pada jam-jam sibuk. Ketika itu lalu lintas di jalan raya cukup padat. Pelaku, kata Kholik, terlihat janggal karena menuntun sepeda angin berlawanan arah dengan lalu lintas. Ahmad berjalan dari arah Cawang menuju ke Bekasi. Pria berperawakan tambun itu itu bercelana hitam, mengenakan baju hijau dan berjenggot. Di jok belakang sepeda angin itu terlihat tali rafia berwarna biru-merah melilit bungkusan hitam yang ditutupi panci berukuran kecil. "Saya sendiri melihatnya aneh, jalanan macet kok malah berjalan melawan arus," kata dia.

Ketika itu, tiga orang polisi yakni AKP Herry Azhari (Kanit Patroli Lalu Lintas), Aipda Sugiyanto dan Brigadir Rusmana sedang sibuk mengatur lalu lintas. Menurut sejumlah saksi, karena Ahmad melawan arus, maka salah seorang polisi yang sedang mengatur lalu lintas itu mengingatkannya untuk naik ke atas trotoar yang berada di depan halte bis. Diduga karena gugup, sepeda yang membonceng bahan peledak itu terpeleset dan terjatuh sehingga memicu ledakan. "Barang di jok belakangnya meledak ketika kena tiang besi pembatas," ujar Karno, seorang tukang ojek.

JAKARTA - Jelang pergantian kepemimpinan di tubuh Kepolisian Republik Indonesia, sejumlah aksi kriminalitas dan kekerasan kembali terjadi di ibukota.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News