IMF Puji Ekonomi Indonesia, INDEF: Tetap Waspada
Selain itu, Indonesia juga tidak terlalu bergantung pada ekspor. Hal itu menjadikan Indonesia relatif lebih bisa bertahan dari gejolak ekonomi global dibanding negara lain yang bertumpu pada ekspor.
"Indonesia berbeda dengan negara-negara yang terlalu bertumpu kepada ekspor. Perekonomian Indonesia lebih bertumpu kepada konsumsi domestik yang diperkirakan akan membaik seiring meredanya pandemi," ungkapnya.
Piter menerangkan meski Indonesia tidak bertumpu pada ekspor, ekonomi Indonesia juga terbantu dari tingginya harga komoditas di pasaran internasional, utamanya komoditas.
"Resesi global tentu akan menahan atau bahkan menurunkan harga komoditas tetapi tidak membuat harga komoditas jatuh. Masih akan tetap cukup tinggi dan menguntungkan Indonesia yang mengandalkan komoditas," tegasnya.
Menurut Piter, kondisi Indonesia sampai saat ini masih cukup baik dan diyakini mampu bertahan menghadapi resesi global. Bahkan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di atas 5%.
"Kalaupun Indonesia terdampak oleh resesi global, diperkirakan hanya membuat pertumbuhan ekonomi kita melambat tidak bisa mencapai target di atas 5 persen. Itu skenario buruknya. Skenario terbaiknya kita masih bisa tumbuh diatas 5 persen," pungkas Piter.(fri/jpnn)
Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan Indonesia adalah titik terang di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- DPR Yakin Pemerintah Bisa Jaga Stabilitas Politik Agar Perekonomian tak Terganggu
- Indonesia Terus Perjuangkan Hak Istimewa Palestina di PBB
- Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Indonesia Diperkirakan Lebih Baik
- Bertemu Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Memuji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Final Uber Cup 2024: China Terlalu Tangguh buat Indonesia