Imigrasi Australia Diminta Persulit Pendatang yang Tak Mahir Berbahasa Inggris

"Kalau anda lihat perusahaan seperti Afterpay, Atlassian, Canva dan yang lainnya, apa yang mereka lakukan adalah menciptakan kesempatan baru bagi orang untuk memiliki karir global tapi mereka berada di Australia," katanya.
Visa sementara menjadi visa permanen
Saat ini lebih dari 50 persen migran yang mendapatkan status permanen di Australia adalah mereka yang sudah berada di sini menggunakan visa sementara.
Menurut direktur eksekutif Dewan Migrasi Australia, Carla Wilshire, yang pantas dikaji saat ini akan ada lebih dari satu juta migran sementara di Australia sebagai calon untuk mendapatkan status permanen.
"Kita harus memastikan migran sementara ini memiliki jalur untuk menjadi permanen," katanya.
"Salah satu hal yang muncul dari COVID-19 ini adalah masalah ketidaksetaraan perlakuan terhadap migran sementara dan migran permanen.
"Sekarang waktunya untuk mulai melihat apakah program migrasi permanen ini bisa diperluas, dan membangun jalur antara migran sementara dan migran permanen sehingga mereka bisa memberikan kontribusi jangka panjang."
Deniz setuju dengan pendapat tersebut.
"Masih banyak migran terampil yang tidak bisa mendapatkan status visa permanen," katanya.
Kebijakan imigrasi Australia tidaklah menarik migran yang memberikan kontribusi ekonomi di masa depan, demikian pendapat lembaga pemikir Grattan Institute
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya