Imlek .

Imlek .
Imlek .

Ketika Suharto lengser, Presiden Abdurrahman Wahid ("Gus Dur") membatalkan undang-undang anti-China, termasuk larangan mata pelajaran Bahasa Mandarin dan penggunaan tanda-tanda China.

Baca Juga:

Apa yang terjadi ini adalah merupakan kemenangan yang penting bagi seluruh rakyat Indonesia dimana parlemen menyetujui dihilangkannya istilah pribumi dan non-pribumi.

Selanjutnya, Presiden Megawati Soekarnoputri membuat Imlek sebagai hari libur nasional pada tahun 2002.

Tradisi seperti Barongsai telah bebas ditampilkan dan anak-anak muda Tionghoa Indonesia terdorong untuk belajar lebih dalam, dan menyambut keTionghoan-nya.

Demokrasi melahirkan Reformasi. Hari ini masyarakat Tionghoa Indonesia telah mendapat tempat selayaknya di tengah-tengah masyarakat. Mereka secara aktif telah berkontribusi dalam politik, bisnis dan budaya, sebuah testimoni tentang kekuatan tradisi Indonesia terhadap pluralisme dan multikulturisme.

Di Indonesia, orang Tionghoa Indonesia yang menonjol di antaranya Mari Pangestu (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) dan Basuki Tjahaja Purnama (yang dikenal sebagai Ahok), yang juga wakil Gubernur DKI Jakarta.

Pada skala yang lebih luas, budaya pop dari China, Hong Kong dan Taiwan terlihat menikmati popularitas yang naik di semua kelompok etnis.

Termasuk juga makanan China, seni dan tradisi yang dianut secara universal. Regenerasi budaya China ini terbukti diterima dengan baik oleh masyarakat.

SAYA harap saya tidak terlambat untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek dan Selamat Chap Go Meh/Hari Valentine. Baru-baru ini saya di Solo untuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News