Impor Jagung Tidak Dukung Ekonomi Kerakyatan
"Kita besarkan koperasi dan ekonomi kerakyatan agar peternak rakyat tetap hidup dan memberikan kontribusi bagi ekonomi nasional. Kalau impor terus, petani dan peternak bagiannya apa?," Cecep mempertanyakan komitmen pemerintah untuk ekonomi rakyat.
Ia berharap pejabat pemerintah yang berpikir impor sebagai solusi, harus sering turun ke bawah melihat nasib petani dan peternak.
“ereka kan harus disejahterakan. Makanya berpikirnya tidak boleh pendek dan instan."
Cita-cita swasembada jagung telah tercapai, terbukti dalam 3 tahun terakhir impor jagung sudah jauh dari sebelumnya.
Dulu impor jagung hingga 3,6 juta ton, namun kita Indonesia malah bisa ekspor. "Kita harus lanjutkan ini untuk petani jagung yang sejahtera," ujarnya. (rl/jpnn)
Cecep Wahyudin menilai impor jagung dapat mengukur sejauh mana keberpihakan pemerintah pada petani.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor
- Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran
- Begini Jurus Kementan Kendalikan Harga Bawang Merah
- Pengumuman, Petani Terdaftar Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi di KPL Resmi