Impor Melonjak, Surplus Perdagangan Menipis
Begitu juga jika dibandingkan dengan November tahun lalu, terjadi kenaikan 19,62 persen.
Dilihat dari penggunaan barang, secara month-to-month (mtm), seluruh kelompok barang meningkat.
Impor barang konsumsi naik 8,22 persen, impor bahan penolong/baku naik 3,32 persen, dan impor barang modal melonjak tinggi sebesar 20,65 persen.
Secara kumulatif, total impor selama Januari sampai November 2017 mencapai USD 141,88 miliar atau naik 15,47 persen terhadap periode sama pada 2016.
Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira berpendapat, turunnya surplus perdagangan disebabkan kinerja ekspor yang menurun.
Ekspor migas anjlok dan ekspor nonmigas di beberapa produk seperti karet juga mengalami penurunan sebesar 7,4 persen (mtm).
Kemudian, bijih besi anjlok 28,5 persen dan mesin jeblok 2,9 persen.
”Jadi, penopangnya cuma dari kenaikan ekspor minyak sawit delapan persen,” ujar Bhima. (ken/c25/sof)
Surplus perdagangan Indonesia pada November menipis gara-gara impor melonjak.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi
- Gelar Evaluasi dan Asistensi, Kementan Siap Kawal Program Wajib Tanam Bawang Putih
- Misi Dagang ke Maroko Disambut Baik, Catatkan Transaksi Potensial Rp 276 Miliar
- Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan
- Bea Cukai Lakukan Uji Coba Modul VHD dalam Sistem CEISA 4.0