Impor Mesin Masih Didominasi Tiongkok

Impor Mesin Masih Didominasi Tiongkok
Impor Mesin Masih Didominasi Tiongkok
Menurut Dasep, ke depan memungkinkan untuk mendorong investasi asing di industri permesinan. Terutama di sektor manufaktur, dinilai potensial karena kebutuhan terhadap mesin tinggi. "Soal investasi bisa dikerjasamakan. Memang ada alternatif impor mesin bekas, tapi namanya mesin bekas sehingga dari sisi kualitas dan teknologi pasti kalah dengan mesin baru," ucapnya.

Dikatakan, banyak negara yang bisa jadi target investasi mesin, seperti Jerman. Apalagi menjelang akhir tahun nanti akan diselenggarakan pameran industri produk besi, yakni EMO Hannover 2011 di Jerman. "Rencananya kami akan ke sana, untuk mengetahui teknologi terbaru di dunia," ucapnya.

Secara terpisah, managing director of EMO Hannover Christoph Miller mengatakan potensi investasi di peralatan mesin masih besar. Berdasar analisa disebutkan, bakal ada pertumbuhan 20 persen atau dua kali dari pertumbuhan investasi. "Seperti negara di Asia, Eropa dan Amerika," ucapnya.

Khusus pasar Indonesia, lanjut Miller, memiliki potensi besar. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi bisa berdampak terhadap importasi alat mesin. "Ekspor mesin Jerman ke Indonesia sempat turun drastis pada 2009 sampai 5 persen. Namun melonjak lebih dari 50 persen pada kuartal ketiga 2010 lalu," urainya.

JAKARTA - Indonesia bakal menjadi negara potensial bagi negara pengekspor alat permesinan. Sebab, pertumbuhan industri termasuk manufaktur dapat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News