Inasgoc Batasi UMKM Lokal Bikin Suvenir Asian Games 2018

Inasgoc Batasi UMKM Lokal Bikin Suvenir Asian Games 2018
Suvenir Asian Games 2018. Foto: Ist

jpnn.com, PALEMBANG - Panitia penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) membatasi pembuatan suvenir Asian Games. Keputusan itu dinilai berdampak terhadap ekonomi kreatif di Kota Palembang, Sumsel.

Pasalnya, kebijakan itu justru membuat pengusaha kecil kehilangan peluang berkontribusi memanfaatkan momen Asian Games.

Anggota Komite III DPD RI, Abdul Aziz, menerangkan seharusnya, penjualan suvenir Asian Games sudah terpajang di sejumlah konter ataupun kios pedagang.

“Tapi bisa kita lihat sendiri. Euforianya tidak terlihat karena kebijakan larangan mencantumkan logo Asian Games," ujarnya saat mengunjungi Aula Bina Praja Pemprov Sumsel, Kamis (28/6).

Dia menjelaskan, kebijakan itu membuat partisipasi masyarakat terhadap event Asian Games menjadi rendah. Hanya usaha kerajinan khas saja yang mendapat manfaatnya. "Pempek dan songket yang bisa dijajakan, sementara produk lainnya belum bisa masuk jadi produk khas Asian Games," katanya.

Abdul mengharapkan pemerintah daerah bisa melakukan pembinaan yang komprehensif serta berkelanjutan terhadap UMKM agar produk yang dihasilkannya bisa dijajakan saat perhelatan Asian Games.

"Kami juga akan mendatangi Inasgoc untuk bicarakan masalah ini. Harusnya kebijakan yang dibuat bisa berpihak kepada UMKM lokal. Apalagi waktu yang tersis tinggal 56 hari lagi. Sehingga UMKM lokal bisa mendapatkan manfaat dari event Asian Games. Tidak hanya jadi penonton," bebernya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sumsel, Akhmad Najib, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Inasgoc terkait keterlibatan UMKM untuk suvenir Asian Games. "Namun memang katanya harus ada persetujuan Inasgoc untuk dapat logo dan tulisan Asian Games," ucapnya.

Panitia penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) membatasi pembuatan suvenir Asian Games.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News