Incar Wisman Asia Tenggara, Kemenpar Gelar Bimtek Sinkronisasi di Solo

Incar Wisman Asia Tenggara, Kemenpar Gelar Bimtek Sinkronisasi di Solo
I Gede Pitana. Foto. dokumen JPNN

Pitana memerinci, 54 hard selling itu terdiri dari 30 kegiatan pameran dan 24 misi penjualan. “Selain itu, untuk tetap mem-back up bobot hard selling, kami juga akan beraktivitas promosi dalam 30 festival dan menyelenggarakan 51 kali familiarization trip atau yang biasa kami sebut dengan fam trip,” katanya.

Rizki Handayani menambahkan, materi Bimtek yang diberikan antara lain sinkronisasi antar lembaga dalam promosi pariwisata Indonesia di

wilayah Asia Tenggara, pemahaman destinasi dan atraksi yang layak jual di wilayah Asia Tenggara, dan optimalisasi program dan kebijakan Kemenpar melalui strategi PR-ing Biro Hukum dan Komunikasi Publik.

"Peserta mencapai 50 orang yang datang dari Instansi/Dinas pariwisata di Kabupaten Karanganyar dan Kota Surakarta pada Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Pariwisata, asosiasi PHRI dan ASITA Provinsi Jawa Tengah dan industri pariwisata Jawa Tengah. Juga ada perwakilan dari beberapa komunitas," papar Rizki.

Rizki menjelaskan, potensi wisatawan dari Asia Tenggara untuk mengunjungi Jateng dinilai cukup tinggi. Selain Singapura dan Malaysia yang memiliki penerbangan langsung dari dan ke Jateng, wisatawan asal Thailand, Vietnam, dan Filipina sedang dibidik untuk berkunjung ke provinsi ini.

Data statistik menunjukkan 60 persen wisatawan di Asia Tenggara berwisata ke kawasan ASEAN. ”Mereka banyak yang liburan dalam jarak dekat. Wisatawan Asia Tenggara ini kami anggap potensi yang besar,” ujarnya.

Dia mengulang prinsip Menpar Arief Yahya yang menemukan konsep bahwa industry 3T itu mirip. Transportation, Telecomunication dan Tourism. Semuanya memindahkan sesuatu dari satu titik ke titik lain. Karena itu semakin dekat, semakun murah, semakin memungkinkan untuk memperbesar volume.

Rizki mengakui saat ini baru Malaysia dan Singapura yang memiliki direct flight ke Jateng. Yaitu melalui bandara Semarang dan Solo. Namun pihaknya mencoba membidik wisatawan asal Thailand, Vietnam, dan Filipina dengan menawarkan sejumlah destinasi di Jateng. Dia mencontohkan, wisatawan asal Thailand sedang dicoba ditarik mengunjungi Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia.

Setelah Kota Semarang, dan para pelaku usaha dan komunitas Pentahelix Jawa Tengah yang menjadi tempat Bimtek -- Bimbingan Teknis--, kini giliran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News