Indah Damayanti, Bocah 9 Tahun Itu Begitu Cepat Dipanggil Tuhan

Indah Damayanti, Bocah 9 Tahun Itu Begitu Cepat Dipanggil Tuhan
Mendiang Luh Putu Indah Damayanti semasih hidup. Foto: I PUTU MARDIKA/BALI EXPRESS

"Saya bawa ke RSUD. Sampai di sana, dokter bilang kalau trombositnya sudah turun sekali. Dikasih minum, muntah terus. Tapi kondisinya sadar, masih bisa ngomong. Sempat minta pulang," ujar Laba.

Setelah satu hari berjuang di rumah sakit, putri pertamanya  itu pun akhirnya menghembuskan nafas terkahir. Ia meninggal dunia pada Senin (20/4) sore. Rencananya, jenazah Damayanti akan dikremasi pada Kamis (23/4) mendatang dengan upacara mekinsan di geni.

"Sangat tidak menyangka dia meninggal karena DB, karena tetangga sekitar tidak ada yang kena DB. Keluar rumah juga jarang. Paling hanya main ke rumah neneknya di gang sebelah," aku Laba.

Terpisah, Dirut RSUD Buleleng Gede Wiartana membenarkan jika pasien meninggal karena positif DBD. Hal ini dibuktikan dengan kondisi pasien saat diterima dalam keadaan Dangue Shock Syndrome. Artinya, kesadarannya menurun, ujung kaki dan tangan dingin, serta trombositnya turun hingga 19 per mikroliter.

"Ada pendarahan juga dilambungnya sehingga sempat muntah darah. Jadi gejala klinisnya cocok dengan DBD.  Sudah sempat ditolong oleh dokter anak dan dokter anestesi, namun memang kondisinya semakin drop," ujarnya. (bx/dik/yes/JPR)

 

 

Bocah kelas 3 SD bernama Luh Putu Indah Damayanti meninggal bukan karena terinfeksi Corona, tetapi penyakit lain.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News