Indef: Isu Impor Beras Sangat Tidak Tepat

Indef: Isu Impor Beras Sangat Tidak Tepat
Ilustrasi - Stok beras dipastikan aman. Foto: dok. Humas Kementan

Menurut Sujarwo, hitungan Kementan dalam mengelola pertanian sudah sangat tepat, mengingat Kementerian yang dipimpin SyahruI Yasin Limpo itu sudah memiliki ruang data yang dapat mengakurasi semua produksi.

"Saya kira data pertanian baik areal tanam, areal panen, dan real produksi serta ekspektasi produksi bulanan lewat website maupun media elektronik, termasuk membuktikan adanya aliran data dari bottom-up lewat frame yang telah dibuat kementerian (design system should be TOP DOWN) sudah sangat bagus," katanya.

Dengan kecanggihan sistem data dan informasi yang dimiliki Kementan, maka, ujar Sujarwo, isu impor yang muncul belakangan ini akan terpatahkan dengan sendirinya.

"Saya yakin sistem dan data di Kementan akan berbicara sendiri untuk mereka yang meragukan ketersediaan pangan nasional. Saya berharap Kementan tidak perlu gusar. Santai saja dan tanggapi ini (isu impor) dengan baik," tutupnya.

Sebagai informasi, stok beras CBP (Cadangan Beras Pemerintah) di Bulog yang direkomendasi dari Rakortas adalah 1 - 1,5 juta ton. Saat ini CBP di Bulog 1,485 juta ton, dan akan terus bertambah seiring panen raya yang masih berlangsung di sejumlah daerah.

Secara rinci, stok beras di masyarakat berada di Bulog, penggilingan, pedagang, Horeka, dan rumah tangga. Data terbaru stok beras minggu ke 1 Juni 2020 adalah, Bulog 1, 485 juta ton, penggilingan 1,363 juta ton, pedagang 0,730 jt ton, dan stok cukup besar ada di Horeka dan rumah tangga.

Sementara itu, data pengadaan beras Bulog per 8 Juni 2020, juga masih terus berlangsung. Setidaknya ada 21.667 ton beras telah terserap.(IKL/JPNN)

Kebutuhan beras tidak perlu dikhawatirkan mengingat pemerintah dan petani terus melakukan produksi, meski sedang menghadapi wabah pandemi.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News