INDEF Keliru, Indonesia Justru Jadi Negara Eksportir Beras
"Info yang saya peroleh itu beras pecah 100 persen atau menir untuk keperluan industri. Bukan konsumsi kita. Kode HS-nya sudah dicek kok," tegasnya.
Dia menambahkan, setelah Indonesia swasembada beras, produksi petani semakin meningkat.
Sejatinya, sebagai bangsa beradab, menurutnya, masyarakat pantas mengapresiasi hasil kinerja Mentan Andi Amran Sulaiman dan timnya yang
hampir setiap hari keluar- masuk desa hingga ke pelosok perbatasan nun jauh di sana.
"Sejatinya hasil kinerja sektor pertanian pada era Pemerintahan Jokowi-JK, kita sebagai bangsa beradab patut mengapresiasi seperti
dilakukan berbagai kalangan masyakarat, para politisi Senayan hingga internasional dan Badan Pangan PBB, FAO. FAO gak bisa dirayu- rayu
loh. Tapi kalau mereka memuji kinerja Pak Mentan itu artinya apa?" katanya.
Oloan menegaskan meski 2015 - 2016 ada La- Nina dan El-Nino dan 2017 terjadi kemarau, Indonesia tidak paceklik dan bahkan
ekspor beras, jagung dan bawang merah ke berbagai negara sahabat.
Sebelumnya, Andi Amran Sulaiman, Menteri Peranian RI, memastikan stok beras konsumsi tahun 2017 totalnya 1,7 juta ton, melebihi kebutuhan nasional.
Beras sejahtera (rastra) 213 ribu ton/bulan. Artinya stok cukup hingga 8 bulan ke depan. (adv/jpnn)
Indonesia tidak impor beras konsumsi pada 2016
Redaktur & Reporter : Natalia
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor
- Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran
- Begini Jurus Kementan Kendalikan Harga Bawang Merah
- Pengumuman, Petani Terdaftar Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi di KPL Resmi
- Hari Pertama Kerja, Mentan Amran Tancap Gas Cetak 500 Ribu Hektare Sawah di Merauke