Indogas-IP Kontrak Gas Rp 10 Triliun

Indogas-IP Kontrak Gas Rp 10 Triliun
Indogas-IP Kontrak Gas Rp 10 Triliun
JAKARTA – Upaya diversifikasi energi primer melalui gasifikasi pembangkit listrik terus dilakukan. Kali ini, PT Indogas Kriya Dwiguna sepakat untuk memasok kebutuhan gas PT Indonesia Power senilai Rp 10 triliun.

    Faiz Shahab, Presdir PT Prime Petroservices yang merupakan induk perusahaan Indogas mengatakan, pihaknya akan memasok gas untuk pembangkit listrik milik Indonesia Power di Bali. ''Pasokan mulai 2010 hingga 2026,'' ujarnya di Jakarta.

Indonesia Power yang merupakan anak perusahaan PT PLN, memiliki tiga pembangkit listrik di Bali, yakni PLTD/PLTG Pesanggaran 113 MW, PLTG Gilimanuk 130 MW, dan PLTG Pemaron 90 MW. Saat ini, kebutuhan energi primer untuk pembangkit tersebut berasal dari minyak solar atau HSD.  

    Menurut Faiz, kebutuhan masing-masing pembangkit diperkirakan mencapai 1000 meter kubik gas atau setara 22 juta kaki kubik per hari. Pasokan gas alam cair (liquified natural gas/LNG) tersebut, nantinya akan menggantikan 70 persen kebutuhan minyak solar. ''Jadi, cukup signifikan,'' katanya.

    Dia mengatakan, selain lebih ramah lingkungan, gasifikasi juga menjadi cara ampuh untuk menekan biaya di sisi pembangkitan. Saat ini, lanjut dia, Indonesia Power harus mengeluarkan biaya Rp 15 miliar per hari atau Rp 5,4 triliun per tahun untuk pembelian solar.

    Dengan gasifikasi pembangkit, biaya yang bisa dihemat mencapai Rp 2,7 triliun. ''Ini potensi penghematan besar bagi Indonesia Power maupun PLN,'' terangnya.

    Ketika dikonfirmasi, Dirut PT Indonesia Power Tonny Agus Mulyantono mengatakan, upaya diversifikasi energi primer pembangkit melalui gasifikasi memang menjadi salah satu agenda bisnis Indonesia Power. Karena itu, pihaknya terus mematangkan finalisasi kontrak dengan Indogas. ’’Lebih cepat lebih baik. Mudah-mudahan bulan depan sudah ditandatangani,’’ ujarnya.

    Faiz Shahab menambahkan, terkait pasokan gas tersebut, pihaknya kini juga mempersiapkan pembangunan tiga kilang mini LNG di Bali. Jika kebutuhan masing-masing pembangkit mencapai 22 juta kaki kubik per hari, maka masing-masing kapasitas kilang mini LNG sebesar lima kali lipat dari kebutuhan. ''Jadi, jika terjadi gangguan pasokan, masih ada cadangan hingga lima hari,'' jelasnya.

JAKARTA – Upaya diversifikasi energi primer melalui gasifikasi pembangkit listrik terus dilakukan. Kali ini, PT Indogas Kriya Dwiguna sepakat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News