Indonesia dan Kepulauan Solomon Sudah Bergabung dengan Negara-negara yang Melarang Senjata Nuklir

Profesor hubungan internasional Universitas Sydney Justin Hastings mengatakan hal ini menjadi penjelasan mengapa sebagian besar yang menandatangani perjanjian baru tersebut adalah "negara-negara yang tidak berpihak", alias negara-negara yang tidak bersekutu dengan pihak barat atau saingan mereka, Tiongkok dan Rusia.
"Australia dan banyak negara lain juga ingin diuntungkan," katanya.
"Mereka tidak memiliki senjata nuklir, tetapi mereka ingin mendapatkan keuntungan dari pencegahan yang dilakukan negara-negara lain yang memiliki senjata nuklir."
Bagaimana kaitannya dengan AUKUS?
Penandatanganan pakta pertahanan AUKUS antara Australia, Amerika Serikat dan Inggris memunculkan pertanyaan lain, meski pakta ini lebih soal kapal selam bertenaga nuklir, bukan senjata nuklir, untuk diizinkan masuk ke pantai Australia.
Pemerintah Indonesia sempat tidak suka dengan pengumuman pakta AUKUS tersebut, hingga para diplomat Australia harus segera meredakan kecemasan di negara-negara Asia Tenggara.
Diplomat Australia kala itu menekankan kalau Australia tidak berkeinginan memiliki senjata nuklir.
Koordinator Kampanye Internasional 'Abolish Nuclear Weapons' Tim Wright mengatakan penandatanganan perjanjian pelarangan senjata nuklir sebenarnya akan membantu Australia untuk meredakan kekhawatiran negara tetangganya, serta bisa "menciptakan pagar pembatas tambahan terhadap senjata nuklir".
Australia juga tidak perlu mengakhiri persekutuannya dengan Amerika Serikat, mengingat sekutu-sekutu lain seperti Filipina telah menandatangani perjanjian tersebut.
Indonesia dan Kepulauan Solomon sepakat untuk melarang senjata nuklir demi perdamaian dunia
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia