Indonesia Digempur Apel Tiongkok dan AS

Indonesia Digempur Apel Tiongkok dan AS
Apel: FOTO: Puguh Sujiatmiko/Jawa Pos/JPNN

 ”Namun, harga apel impor masih lebih murah,” ujar Maulud.

Apel impor juga lebih tahan lama karena diproses dengan teknologi controlled atmosphere storage, dekontaminasi, dan pelapisan dengan lilin lebah.

Ketimpangan teknologi pengolahan hasil panen tersebut mengakibatkan apel lokal belum mampu bersaing dengan produk impor.

Saat ini, Indonesia baru memanfaatkan radiasi dengan sinar gama untuk membunuh bakteri pada produk pertanian pascapanen.

Karena itu, Asperhoti meminta pemerintah mendukung produksi buah lokal dengan mendorong peningkatan produksi dan kualitas hasil panen.

Pemerintah juga diminta tidak mempersulit petani dengan aturan pembatasan pupuk.

’’Pemerintah juga bisa menyekolahkan para petani buah Indonesia yang masih sangat tradisional,” imbuh Maulud. (pus/c17/noe)

Apel masih menjadi komoditas hortikultura yang paling banyak diimpor.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News