Indonesia Diperkirakan Jadi Pintu Gerbang Pasar Data Center se-Asia Tenggara

Indonesia Diperkirakan Jadi Pintu Gerbang Pasar Data Center se-Asia Tenggara
Ilustrasi. Foto: Dokumen Data Center JAK2

JAK2 yang berlokasi di Kalideres, Jakarta Barat, adalah sebuah fasilitas tier III dengan 1.45MW, baru saja di akreditasi oleh Uptime, akan melakukan peluncurannya secara virtual pada 4 November mendatang.

Data center ini memiliki sebuah desain dan infrastruktur yang inovatif di mana memungkinkan mendapatkan power usage effectiveness (PUE) yang luar biasa.

Fasilitas ini memiliki PUE 1,3, di mana hal ini dapat mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu, mengurangi beban lingkungan dan memastikan 99,982 persen waktu aktif untuk penggunanya dengan gangguan yang minimum.

JAK2 adalah salah satu dari sedikit data center yang ada, yang memasang unit Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk menurunkan emisi karbon yang dihasilkan oleh pembangkit listriknya.

Data center ini memiliki desain yang ramah lingkungan dan sepenuhnya sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca global, khususnya yang diatur dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.15 / MENLHK / SETJEN / KUM.1 / 4 / 2019.

Fasilitas ini menggabungkan keahlian global yang dimiliki SpaceDC dengan ahli-ahli dari dalam negeri, sehingga dapat membawa revolusi data center generasi berikutnya ke pasar Indonesia.

Desain ini merupakan bagian dari keinginan perusahaan untuk menyediakan tempat kerja yang lebih aman bagi karyawannya, dan memiliki dunia yang lebih bersih bagi Indonesia.

BACA JUGA: Pernyataan Tegas Letjen Dodik Soal Dua Anggota TNI yang Dikeroyok Pengendara Moge

Indonesia diperkirakan akan mengalami lonjakan permintaan kebutuhan data center berskala besar dalam beberapa tahun ke depan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News