Indonesia Dorong Kemajuan Demokrasi di Myanmar
Selasa, 27 September 2011 – 16:01 WIB
JAKARTA - Gejolak politik Myanmar yang dikuasai oleh Junta Militer membuat salah satu negara di Asean ini masih belum mapan dalam berdemokrasi. Atas dasar itulah, Parlemen Indonesia yang tergabung dalam The ASEAN Inter-Parliamentary Myanmar Caucus (AIPMC) atau Kaukus Parlemen Asean untuk Myanmar terus berupaya mendorong Myanmar menuju demokrasi yang sesungguhnya.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah melakukan dialog dengan pemerintah Myanmar yang diwakili oleh Penasehat Presiden Myanmar. Dialog sendiri dilaksanakan di Fraksi PDI Perjuangan Gedung Nusantara 1, Selasa (27/9).
"Harapan dari diskusi di DPR adalah untuk memberikan dorongan Myanmar agar mampu mengawali dan mengelola perubahan menuju real demokrasi," kata Ketua AIPMC Eva Kusuma Sundari kepada JPNN, Selasa (27/9).
Ada empat Penasehat Presiden Myanmar yang hadir dalam diskusi yang berlangsung 3 jam tersebut. Mereka adalah Mr Ko Ko Hlaing (Chief Political Advisor), Dr Nay Zin Latt (Political Advisor), Mr Winston Set Aung (Economy Advisor), dan Mrs khin Myo Myint (Legal Advisor). Perwakilan Parlemen Indonesia sendiri diwakili oleh Anggota AIPMC antara lain Lily Wahid, Dadoes, Budiman Sudjatmiko, dan Helmy Fauzi.
JAKARTA - Gejolak politik Myanmar yang dikuasai oleh Junta Militer membuat salah satu negara di Asean ini masih belum mapan dalam berdemokrasi. Atas
BERITA TERKAIT
- Gedung Putih Akui Israel Masih Menerima Pasokan Senjata Amerika
- Spanyol dan Negara-Negara Eropa Ini Pertimbangkan Mengakui Negara Palestina
- Korsel Bentuk Kementerian Khusus untuk Atasi Angka Kelahiran Rendah
- Angkatan Laut Malaysia Selidiki Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan 10 Personel
- Israel Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
- 70 Tahun Kerja Sama Ukraina-UNESCO, Kesedihan & Keberanian Melindungi Budaya