Indonesia Dukung AS atau Tiongkok? Basarah Beri Usulan Begini

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok tetap di angka 2,3 persen di akhir 2020 meski seluruh dunia terkena pandemi.
Tiongkok diperkirakan akan menyalip AS sebagai ekonomi terbesar dunia di 2050.
Hal ini akan mengganggu hegemoni AS dan sekutunya.
Berbagai forum internasional seperti KTT G7, NATO, dan Uni Eropa (blok Barat) selalu berfokus pada ancaman Rusia dan Tiongkok di Asia Pasifik.
Bagi AS, kedua negara itu disebut sebagai ancaman ganda.
Tiongkok sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua setelah AS tidak pernah diundang ke semua forum itu.
"Dengan konstelasi dunia yang seperti itu, sebenarnya terbuka peran buat Indonesia untuk aktif mengusulkan semua negara, termasuk Tiongkok, dilibatkan dalam semua pertemuan tingkat dunia itu," ujar Basarah.
Menurut dia, Indonesia sangat layak menjalankan peran perdamaian dunia.
Indonesia mau dukung AS atau Tiongkok yang sedang berkontestasi? Basarah beri usulsn begini
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Waka MPR Sebut Kehadiran Prabowo Saat May Day Wujud Komitmen Keberpihakan Kepada Buruh