Indonesia-Finlandia Kebut Kerja Sama Perubahan Iklim

Indonesia-Finlandia Kebut Kerja Sama Perubahan Iklim
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (tengah kiri) saat pertemuan dengan Lingkungan, Energi dan Perumahan Finlandia. Foto: from ppid.menlhk

jpnn.com, BONN - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu dengan Menteri Lingkungan, Energi dan Perumahan Finlandia, Timo Tiilikainen, di kantor DELRI, Bula Zone, Bonn, Jerman, waktu setempat (15/11). Pertemuan ini merupakan penguatan kerja sama bilateral bidang lingkungan hidup dan kehutanan serta negosiasi perubahan iklim.

Menteri Siti menyampaikan bahwa sebagai upaya pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca nasional, bisa dikembangkan kerja sama lebih lanjut dalam riset dan teknologi, serta peningkatan kapasitas.

“Indonesia saat ini dalam ambisi pencapaian laporan Paris Agreement, dan diharapkan bisa terbentuk elaborasi untuk portofolio baru, khususnya kerja sama energi terbarukan,” tutur Siti.

Dia juga menyampaikan keinginannya untuk melakukan studi banding terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan di Finlandia, hal ini untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo untuk belajar dari Finlandia, terkait pengelolaan produksi kayu untuk peningkatan perekonomian nasional dan peningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai tahap awal, Indonesia ingin mengundang para peneliti Finlandia untuk berbagi ilmu dan pengetahuan, yang diikuti dengan pertemuan tingkat tinggi (high level).

Selain itu, Menteri Siti mewakili Indonesia menyampaikan apresiasinya atas kerja sama saling dukung dalam pencalonan kedua negara sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB (Indonesia 2019-2020; Finlandia 2029-2030).

Sementara Menteri Timo menyambut baik harapan kerja sama lebih lanjut dari Indonesia. "Finlandia siap dari segi materi untuk mendukung kegiatan riset dan pengembangan teknologi, serta edukasi publik, karena sebagaimana diketahui kami memiliki banyak institusi pendidikan terkait hal ini. Kami juga ingin menginformasikan bahwa kami memiliki dana pinjaman yang bisa digunakan oleh Indonesia untuk kegiatan-kegiatan tersebut," kata Timo.

Terkait dengan target penurunan emisi GRK nasional di Indonesia, Menteri Timo menyadari bahwa sektor lahan berperan penting dalam pengukurannya, sehingga Indonesia bisa belajar dari Finlandia terkait pengelolaan hutan berkelanjutan, bioenergi, dan kaitannya dengan perubahan iklim.

Finlandia siap membantu Indonesia dari segi materi untuk mendukung kegiatan riset dan pengembangan teknologi, serta edukasi publik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News