Indonesia Harus Antisipasi Aturan Bebas Deforestasi di Uni Eropa

Ketika Indonesia sudah siap menghadapi aturan EUDR ini, Dradjad menilai ekspor dari Indonesia tidak akan terganggu. Bahkan bisa lebih cepat siap, terutama dalam komoditas kelapa sawit, kakao, kopi, karet, dan kayu.
Dia juga menyampaikan bahwa Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) mendukung upaya yang dilakukan IFCC.
Mendag Zulhas atas nama pemerintah kini sedang melobi Uni Eropa agar Indonesia masuk kategori berisiko rendah perusakan hutan.
"Ini karena Mendag mendukung penuh. Jadi, saya laporkan terus ke beliau. Pemerintah itu yang dilakukan adalah negosiasi dengan EU agar Indonesia tidak dimasukkan dalam negara berisiko tinggi. Kalau bisa Indonesia masuk di negara berisiko rendah (perusakan hutan),” tutur Dradjad.(ant/jpnn.com)
Pendiri IFCC Dradjad Hari Wibowo menyebut pemerintah perlu melakukan langkah cepat menyesuaikan aturan Uni Eropa tentang bebas deforestasi pada barang ekspor.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Peringati Hari Kartini, PIKK PLN IP UBH Gelar Workshop Kembangkan Bisnis Kopi Rumahan
- Suplemen Ternak Pangkalan Bun Tembus Pasar Belanda, Bea Cukai Sampaikan Komitmen Ini
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Bea Cukai Dorong Potensi UMKM di Banyuwangi & Belitung Tembus Ekspor Lewat Asistensi
- Mati Lampu Total di Spanyol & Portugal Akibat Serangan Siber? Begini Kata Uni Eropa
- Ini Upaya Bea Cukai Perkuat Kolaborasi dengan Perusahaan Berstatus AEO di 2 Daerah Ini