Indonesia Masih Butuh 15 Ribu Dokter

Masyarakat Perlu Jaminan Kesehatan Nasional

Indonesia Masih Butuh 15 Ribu Dokter
Indonesia Masih Butuh 15 Ribu Dokter
Dia yakin dengan program JKN, kondisi seperti itu bisa ditutupi, karena berlaku hukum bilangan besar. “Kan makin banyak peserta, premi (iuran) dibuat rendah, namun volume uang menjadi banyak, dengan demikian cakupan pelayanan menjadi lebih luas, kemudian kepuasan masyarkaat dan kepuasan pelayanan (dokter, perawat, rumah sakit) menjadi seimbang. Secara keseluruhan dari program ini rakyat yang diuntungkan, karena seluruh mereka diasuransi.”

Fachmi mengatakan, konsep JKN ini rencananya dimulai secara bertahap di perkotaan, kecuali di daerah sangat terpencil tetap dengan Puskesmas. Dia memberi contoh, dari estimasi penduduk di Kota Palembang sebanyak 1,5 juta orang, dibagi 2.500, berarti Palembang butuh 600 dokter dan tim, sehingga semua penduduk Kota Palembang punya dokter keluarga.

“Artinya, setiap unit yang sakit hanya membutuhkan 10-25 orang, atau yang masuk rumah sakit maksimal hanya 25 kali 600, hanya 15 ribu orang yang butuh rumah sakit perbulan. Tapi 15 ribu itu memang penyakit yang harus ditangani oleh spesialis, sehingga dokter spesialis kita bisa bekerja secara profesional, tentu harapan dokter Indonesia bisa bersaing dengan dokter spesialis negara lain bisa terwujud, inilah menurut sistem yang benar. Selamo ini penghuni rumah sakit pecak iwak teri, hik..hik..hik,” Fachmi tertawa terkekeh-kekeh. Maksud Fachmi, selama ini yang dirawat di rumah sakit seperti ikan teri, dengan lain kata terlalu sesak dan padat.

Menurut Fachmi, kesalahan sistem sekarang ialah sistem rujukan yang tidak jalan, itu karena lebih bersifat administratif. “Pasien yang ingin ke rumah sakit langsung mencari rujukan dari Puskesmas, sehingga banyak disinyalir Puskesmas tidak mengecek dulu jenis kesakitan. Kalau di cek 'kan ketahuan, misalnya bila penyakitnya biasa saja tidak perlu dirujuk ke rumah sakit, cukup ditangani dokter keluarga,” tukasnya.(gus/jpnn)

JAKARTA – Untuk menerapkan sistem dokter keluarga secara optimal sepertinya harus bertahap, kebutuhan akan dokter keluarga yang mencapai sekitar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News