Indonesia Masih Butuh 15 Ribu Dokter

Masyarakat Perlu Jaminan Kesehatan Nasional

Indonesia Masih Butuh 15 Ribu Dokter
Indonesia Masih Butuh 15 Ribu Dokter
JAKARTA – Untuk menerapkan sistem dokter keluarga secara optimal sepertinya harus bertahap, kebutuhan akan dokter keluarga yang mencapai sekitar 100 ribu dokter belum bisa dicukupi dalam dua tahun ini. Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr dr Fachmi Idris mengungkapkan, dokter di Indonesia baru ada 85 ribu orang, dengan lain kata masih kekurangan sekitar 15 ribu dokter.

Untuk mencapai target itu diperkirakan 2018 baru bisa tercapai dengan asumsi setiap tahun fakultas kedokteran bisa menelurkan 5 ribu dokter. “Sekarang ini, dari 230 juta penduduk Indonesia, ada 110 juta penduduk yang tidak punya asuransi. Bayangkan bila seseorang sakit dan harus operasi jantung yang habiskan duit hingga Rp200 jutaan, orang ini bisa mendadak miskin, dia harus jual rumah, motor, atau mobil. Itu akibat tidak punya jaminan kesehatan nasional,” kata Fachmi kepada JPNN.

Fachmi bercerita, sistem JKN (jaminan kesehatan nasional, yang akan mengganti seluruh konsep asuransi kesehatan) digambarkan dengan jelas, mulai dari badan penyelenggara jaminan kesehatan, antara lain Askes dan Jamsostek akan berubah total menjadi badan yang bersifat mengelola dana amanat, tidak mengambil laba, good governance, dengan manajemen pengelolaan yang sangat efesien, sehingga semua revenue (dana penghematan/efesiensi/keuntungan) dikembalikan kepada peningkatan mutu pelayanan kesehatan peserta dan kepuasan pelaksana pelayanan kesehatan.

Bedanya, selama ini yang ada hanya mengobati tanpa dengan mempertimbangkan kepentingan stakeholder terkait, seperti tenaga kesehatan dan rumah sakit. Dia memaparkan, ada beberapa situasi yang bisa digambarkan, khususnya di daerah, seperti tarif yang ditentukan oleh sistem saat ini selalu lebih rendah dari unit cost yang ada di rumah sakit, akibatnya pelayanan menjadi tidak optimal.

JAKARTA – Untuk menerapkan sistem dokter keluarga secara optimal sepertinya harus bertahap, kebutuhan akan dokter keluarga yang mencapai sekitar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News