Indonesia Menjadi Episentrum Baru COVID-19, Angka Kematian Dokter Meningkat Tajam

Indonesia Menjadi Episentrum Baru COVID-19, Angka Kematian Dokter Meningkat Tajam
Tenaga kesehatan sedang menyiapkan pemindahan pasien ke ruang ICU di RS Persahabatan Jakarta. (REUTERS: Willy Kurniawan)

Hal ini telah mendorong pemerintah untuk menggunakan vaksin Moderna sebagai suntikan tambahan dari vaksin Sinovac buatan Tiongkok untuk para nakes.

Dipicu oleh penyebaran varian Delta yang lebih ganas, Indonesia melaporkan lebih banyak kasus positif baru daripada negara mana pun di dunia dalam beberapa hari terakhir.

Indonesia juga menempati urutan kedua setelah Brasil dalam hal jumlah kematian.

Pakar kesehatan menyebut Indonesia sebagai pusat pandemi baru, dengan jumlah kasus mencapai 44.721 dan 1.093 kematian baru akibat COVID pada hari Minggu (18/07).

Perpanjangan PPKM Darurat belum diputuskan

Pemerintah RI memberlakukan pembatasan mobilitas yang ketat (PPKM Darurat) pada 3 Juli untuk memperlambat penyebaran virus.

Rencananya PPKM Darurat akan berakhir pada hari Selasa 20 Juli, tetapi dapat diperpanjang.

Meskipun Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi pada Jumat (16/07) mengatakan bahwa pemerintah akan memperpanjang PPKM Darurat hingga akhir Juli, Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan pada Sabtu (17/07) mengatakan pihaknya masih mengevaluasi apakah akan mengakhiri atau memperpanjang PPKM Darurat untuk Jawa dan Bali dan 15 kota lainnya.

"Penurunan mobilitas tidak menunjukkan penurunan kasus. Kami sedang mengevaluasi, apakah diperlukan perpanjangan lebih lanjut," kata Menko Luhut Pandjaitan dala konferensi pers virtual.

Kematian dokter akibat COVID-19 di Indonesia meningkat tajam pada paruh bulan Juli, dan dikhawatirkan akan berpotensi menjadikan fungsi layanan medis kolaps

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News