Indonesia Perkuat Cadangan Devisa
Bilateral Swap Bisa Ditambah
jpnn.com - JAKARTA - Gejolak sektor keuangan masih belum berhenti mendera negara-negara emerging market atau yang ekonominya sedang tumbuh. Indonesia pun terus memperkuat lini pertahanan untuk menghadapi guncangan.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, dalam situasi perekonomian seperti saat ini, penguatan cadangan devisa menjadi strategi efektif untuk mengantisipasi gejolak keuangan.
"Sebelumnya BI (Bank Indonesia) kan sudah melakukan bilateral swap dengan Jepang, nanti akan ada kerjasama lagi dengan dua negara lain," ujarnya kemarin (9/9).
Namun, Chatib belum bersedia menyebut dua negara yang saat ini tengah menjajaki kerjasama moneter dengan Indonesia. Yang jelas, lanjut dia, pembahasan sudah dilakukan di sela genda pertemuan negara-negara anggota G20 di Saint Petersburg, Rusia, pekan lalu.
"Dari pembicaraan awal, mereka menyatakan bersedia untuk membantu (Indonesia)," katanya.
Direktur Eksekutif Direktorat Komunikasi Bank Indonesia (BI) Difi Johansyah menambahkan, BI sudah menandatangani perpanjangan Bilateral Swap Arrangement (BSA) dengan Bank of Japan sebagai agen Menteri Keuangan Jepang sebesar USD 12 miliar, berlaku efektif 31 Agustus 2013. "Pembahasan untuk kerja sama serupa juga sedang dilakukan dengan bank-bank sentral di kawasan Asia," katanya.
Menurut Chatib, dalam kondisi saat ini, Indonesia harus memberikan pesan kepada investor global bahwa Indonesia memiliki cadangan devisa yang cukup kuat dan memiliki cadangan bantuan dari beberapa negara lain.
JAKARTA - Gejolak sektor keuangan masih belum berhenti mendera negara-negara emerging market atau yang ekonominya sedang tumbuh. Indonesia pun terus
- Tokyo MoU Annual Report 2023: BKI Berhasil Pertahankan Kategori High Performance RO
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi
- Gandeng Bank SulutGo, Jamkrindo Kerja Sama Penjaminan Bank Garansi
- Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Jadi Sebegini Per Gram
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta
- Himpitan Kegiatan Hulu Migas dengan Lahan Pertanian Harus Segera Diselesaikan