Indonesia Siap Tebar Pesona di Eropa Melalui Europalia Arts Festival 2017

Indonesia Siap Tebar Pesona di Eropa Melalui Europalia Arts Festival 2017
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: Kemenpar

Menpar mencontohkan Bali yang dinobatkan sebagai The Best Destination in The World olehTripAdvisor. Di Bali tiga hal tersebut sudah sangat kuat dan mengakar. Produk misalnya, berupa tarian atau seni musik. Kemudian prosesnya adalah bagaimana anak-anak berlatih menari di Bali. Kehidupan di Bali sudah menjadi atraksi.

“Tapi yang buat Bali itu hebat adalah filosofinya, dimana keseharian kehidupan keagamaanya yang tampak. Singkat kata, kalau sesuatu itu menjadi hebat pasti karena dia punya filosofi yang kuat. Sedangkan produk budaya kita sangat jarang akar budayanya diambil untuk kemudian diangkat. Karena itu, sinopsis perlu untuk menampilkan seperti apa filosofinya,” ujar Menpar.

“Jadi mohon saat ditampilkan, apa dan mengapa tarian itu dihadirkan, apa yang membuat tarian itu hebat, perlu juga diangkat,” kata Menpar.

Sementara untuk faktor kesuksesan promosi, Menpar akan memaksimalkan berbagai hal yang dimiliki Kemenpar untuk berpromosi. Ia menjelaskan, sebelumnya materi promosi kehadiran Indonesia di ajang Europalia Arts Festival 2017 telah ditayangkan di berbagai media.

Di media elektronik, telah ditayangkan di stasiun televisi BBC, Bloomberg dan media lain. Begitu juga di media digital seperti TripAdvisor, Google dan YouTube serta media-media sosial.

Selain itu juga media-media promosi luar ruang yang tersebar di berbagai negara eropa. Di Prancis, sebanyak 16 bus akan di-branding dengan Europalia. Begitu juga Black Cab di London serta media luar ruang di Belgia. Semuanya akan dibranging terkait Indonesia menjadi tamu kehormatan di Euroalia Arts Festival 2017.

Menpar menekankan bahwa Kementerian Pariwisata akan “all out” dalam segi promosi. Sebab menurutnya, selama ini lemahnya penyelenggaraan satu event adalah minimnya anggaran untuk promosi.

“Culture and nature resources kita itu selalu top 20 in the world, tapi masalahnya tidak ada (masyarakat internasional) yang tahu. Country branding kita juga sebelumnya tidak masuk rangking dunia. Karena itu saya keras sekali bahwa harus 100 persen alokasikan untuk promosi. Ini agenda nasional untuk kebanggaan bangsa,” kata Menpar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News