Indonesia Sudah Berulang-kali Memperingatkan, Myanmar Masih Cuek

Indonesia Sudah Berulang-kali Memperingatkan, Myanmar Masih Cuek
Pendukung NLD meneriakkan slogan-slogan di depan kedutaan Myanmar selama unjuk rasa setelah militer merebut kekuasaan dari pemerintah sipil yang dipilih secara demokratis dan menangkap pemimpinnya Aung San Suu Kyi, di Bangkok, Thailand, Senin (1/2/2021). Foto: ANTARA /REUTERS/Athit Perawongmetha/FOC/sa

jpnn.com, JAKARTA - Untuk kesekian kalinya, Pemerintah Indonesia mendesak militer Myanmar untuk segera menindaklanjuti Konsensus Lima Poin yang telah disepakati oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Bagi Indonesia, hal itu merupakan syarat mutlak agar krisis yang lahir akibat kudeta setahun lalu bisa diselesaikan.

“Sebagai keluarga, ASEAN telah mengulurkan bantuan, melalui Konsensus Lima Poin. Sangat disayangkan, sampai saat ini tidak terdapat kemajuan signifikan terhadap pelaksanaan konsensus,” demikian keterangan yang dirilis Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Selasa, tepat satu tahun sejak ?pengambilalihan kekuasaan oleh militer di Myanmar.

Karena itu, Indonesia mendesak militer Myanmar untuk segera memberikan akses kepada Utusan Khusus ASEAN untuk dapat memulai kerjanya sesuai mandat para pemimpin ASEAN melalui Konsensus Lima Poin.

“Indonesia akan terus memberikan bantuan dan perhatian pada keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar,” kata Kemlu RI.

Indonesia juga menghargai dukungan dunia internasional terhadap konsensus ASEAN.

Sebelumnya dilaporkan bahwa para menlu ASEAN akan mendiskusikan pemberian bantuan kemanusiaan untuk Myanmar dalam pertemuan yang dituanrumahi oleh Kamboja pada 15-16 Februari 2022.

Menlu Kamboja dan utusan khusus ASEAN Prak Sokhonn juga mempersiapkan kunjungan pertamanya ke Myanmar.

Untuk kesekian kalinya, Pemerintah Indonesia mendesak militer yang berkuasa di Myanmar

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News