Indonesia tak Berasap, Janji Jokowi yang Ditepati

Indonesia tak Berasap, Janji Jokowi yang Ditepati
Presiden Jokowi saat meninjau lokasi Karhutla tahun 2015. Kini penanganan Karhutla di era pemerintahannya mencatatkan sejarah baru, dibuktikan tanpa terjadinya bencana asap berulang. Foto: Setkab/JPNN.com

Dengan upaya dan kebijakan yang dilakukan secara massif, Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah melakukan beberapa capaian signifikan. Terutama dari keberhasilan menangani karhutla dan perubahan iklim.

Untuk pertama kalinya pada tahun 2016, setelah penderitaan panjang selama berpuluh tahun lamanya, rakyat Indonesia bisa bernafas lebih sehat tanpa bencana kabut asap. Hingga menjelang akhir 2017, Karhutla yang selalu rutin terjadi berskala Nasional juga masih dapat dihindari.

Tahun 2015, saat Indonesia membara, jumlah hotspot berdasarkan satelit NOAA mencapai 21.929 titik, sedangkan berdasarkan satelit Terra/Aqua NASA mencapai 70.971 titik.

Setelah berbagai upaya yang dilakukan pemerintahan Jokowi, pada tahun 2016, jumlah hotspot berhasil ditekan signifikan. Berdasarkan satelit NOAA, penurunan terjadi hingga 82,14 persen. Dimana jumlah hotspot menurun hingga 3.915 titik. Sedangkan berdasarkan satelit Terra/Aqua NASA, penurunan terjadi hingga 94,58 persen, menjadi 3.884 titik.

Hingga awal Oktober 2017, dibandingkan dengan tahun 2016, jumlah hotspot terus menurun signifikan. Berdasarkan satelit NOAA, tercatat penurunan hingga 40,25 persen menjadi 2.339 titik api. Sedangkan berdasarkan satelit Terra/Aqua NASA terjadi penurunan 53,17 persen menjadi 1.800 titik api.

Alam Indonesia Butuh Kita

Menteri LHK Siti Nurbaya selalu menegaskan, mengatasi penyakit Karhutla yang menahun ini butuh kerja keras semua pihak, bukan hanya KLHK saja. Keberhasilan yang dicapai dalam penanganan Karhutla, juga melibatkan kelompok masyarakat yang peduli pada lingkungan.

''Ini juga berjalan berkat dukungan penuh dari Bapak Presiden Jokowi, yang sering menegaskan untuk memprioritaskan kebijakan melindungi segenap rakyat Indonesia,'' katanya.

Jutaan rakyat kembali tersedak asap. Mereka hanya bisa pasrah, karena oksigen yang harusnya dihirup bersih, sudah bercampur dengan racun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News