Perkumpulan Kader Bangsa Memetakan Dampak Besar Covid-19 di Indonesia

Perkumpulan Kader Bangsa Memetakan Dampak Besar Covid-19 di Indonesia
Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi Virus Corona atau COVID-19. Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya/wsj

“Kebijakan RUU Cipta Kerja, Program Kartu Prakerja dan Perppu Stimulus adalah tiga hal yang paling disoroti oleh publik. Presiden sebaiknya mendengar betul-betul aspirasi publik yang merupakan penerima manfaat dari kebijakan-kebijakan ekonomi ini”, tegasnya.

Dosen Universitas Udayana Ni Made Ras Amanda menjelaskan lesunya sektor pariwisata di Bali membawa implikasi banyaknya pegawai hotel dan restoran yang dirumahkan bahkan kehilangan pekerjaannya.

"Kalau pun ada hotel yang buka pasti sepi. Yang ada hanya wisatawan asing yang terjebak karena tidak bisa pulang ke negara asalnya," ujarnya.

Amanda juga menjelaskan meskipun terkena dampak pandemi, masyarakat di Bali tetap mencoba berusaha bertahan.

Justru baginya yang menarik adalah keutamaan sistem sosial dan masyarakat sipil di Bali dalam menghadapi krisis.

“Di tengah catatan kritis kita terhadap kinerja pemerintah baik pusat maupun daerah, peran masyarakat sipil dan sistem sosial di warga saya lihat cukup baik dalam menjaga dirinya menghadapi pandemi dan krisis yang diakibatkan," ujar Amanda.

Sementara itu, pakar politik dari Unair Airlangga Pribadi menilai kebijakan yang diambil pemerintah saat pandemi merupakan cerminan ketidaksiapan dan kepanikan dalam menghadapi situasi.

"Respons pemerintah terlihat tidak cukup siap dan terkesan panik. Dalam situasi seperti ini pemerintah mestinya fokus terlebuh dulu pada aspek human security dan itu yang menjadi landasan bagi kebijakan lainnya," ungkap doktor alumni Murdoch University, Perth ini.

pentingnya unsur pemerintah dan masyarakat sipil untuk belajar sebagai bangsa menghadapi situasi krisis seperti pandemi covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News