Indonesia Tetapkan Tarif Tertinggi Rapid Test, Tetapi Seberapa Penting Tes Ini?
Kamis, 09 Juli 2020 – 15:42 WIB

Menurut pakar di Australia, 'rapid test' tidak cukup akurat dalam mendiagnosa COVID-19 dan lebih baik digunakan setelah 'swab test'. (Foto: ANTARA)
Walaupun ada banyak iklan yang menarik perhatian, Australia sendiri telah melarang alat tes ini untuk dijual bebas, dengan memperingatkan penyalahgunaannya dapat membawa konsekuensi yang serius.
Pakar juga berhati-hati dalam menggunakan pengetesan rapid ini untuk mendiagnosa sebuah penyakit atau mengetahui daya tahan tubuh seseorang.
"Kami belum mengetahui banyak tentang pengetesan antibodi, yaitu berapa lama antibodi itu akan muncul, dan malah, apa artinya kalau hilang," kata Dr Gail Matthews dari Departemen Penyakit Menular di Rumah Sakit St Vincent's di Sydney.
Laporan tambahan dari Echo Hui dan Lucy Carter
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menetapkan tarif tertinggi pemeriksaan rapid test antibodi sebesar Rp150
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Cegah Penyakit Tidak Menular, Remaja Diminta Terapkan Pola Makan Gizi Seimbang
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka