Indonesia Tidak Ketinggalan Pengendalian Perubahan Iklim

Indonesia Tidak Ketinggalan Pengendalian Perubahan Iklim
Menteri LHK Siti Nurbaya pada “Pertemuan Pleno Delegasi RI pada COP-24/CMP-14/CMA1.3 UNFCCC, Katowice, Polandia, di Jakarta, (23/11). Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Menteri LHK Siti Nurbaya menegaskan bahwa implementasi agenda perubahan iklim di Indonesia tidak tertinggal dibanding negara lain.

Berbagai contoh best practices d iantaranya dalam penyelesaian status hutan adat, hutan sosial, pengendalian kebakaran hutan, dan restorasi gambut.

Menteri Siti menyampaikan perbandingan, pemanfaatan lahan di Provinsi Kalimantan Timur yang dilakukan dengan baik, dan memperhatikan lingkungan (sustainable), mampu menahan karbon sekitar lebih dari 30 juta ton.

Apabila seluruh industri besar disana sejumlah 2.000 menerapkan hal serupa, maka bisa menahan hingga 300 juta ton.

“Bayangkan apabila seluruh provinsi menerapkan hal yang sama, beberapa bahkan sudah memulai juga. Kita mempunyai mandat harus menyelesaikan kira – kira 2,8 Giga Ton sampai dengan tahun 2030, sekarang sudah 890 juta ton. Berarti kita sebetulnya maju, kita menapak maju, dalam perjalanannya, dan ini harusnya dengan segala modal praktek yang ada, harusnya bisa disampaikan juga ke dunia internasional,” tutur Menteri Siti pada “Pertemuan Pleno Delegasi RI pada COP-24/CMP-14/CMA1.3 UNFCCC, Katowice, Polandia, di Jakarta, (23/11).

Pertemuan para negara pihak UNFCCC ke-24 (the twenty-fourth session of the Conference of the Parties/COP24/CMP14/CMA1.3) akan dilaksanakan di Katowice, Polandia, 2 – 14 Desember 2018.

Melalui side event, ataupun perundingan – perundingan di luar negosiasi, Indonesia dapat menunjukkan apa yang sudah dilakukan dalam pengendalian perubahan iklim.

Agenda-agenda di Paviliun Indonesia juga dapat bermanfaat untuk menunjukkan progres yang telah dilakukan oleh seluruh lapisan di Indonesia.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan memastikan Indonesia tidak ketinggalan pengendalian perubahan iklim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News