Indonesia Timur Butuh Pelabuhan Ekspor Impor

Sementara itu, bongkar-muat untuk barang umum yang bersifat konsumtif dan produk perdagangan nontambang masih harus dilakukan melalui Pulau Jawa.
Tambahan biaya bongkar muat antar-pelabuhan itu membuat biaya logistik untuk ekspor barang umum dari kawasan timur Indonesia menjadi lebih tinggi. ’’Waktunya juga lebih lama untuk sampai ke negara tujuan,’’ ujar Doso.
Karena itu, Doso menawari investor asing untuk ambil bagian dalam program pengapalan langsung (direct call) kargo ekspor dari Kalimantan Timur ke Korea Selatan, Tiongkok, atau Jepang.
Hal tersebut sudah dilakukan dari Makassar pada awal tahun ini. ’’Korea Selatan bisa terlibat melalui perusahaan shipping line atau sebagai buyer,’’ tuturnya. (wir/jos/jpnn)
JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia bagian timur ternyata tak sejalan dengan pembangunan infastruktur pelabuhan. Hingga kini, tak ada pelabuhan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bank Raya Bukukan Laba Bersih Rp 16,92 Miliar, Ini Penopangnya
- Al Hidayat Samsu MPR Sebut Rakyat Butuh Perlindungan Nyata di Tengah Gejolak Tarif AS
- Gelar Panen Raya di Purbalingga, BAZNAS Dorong Kemandirian Petani Mustahik
- Legislator Minta Bank Jatim Merebut Kembali Kepercayaan Nasabah
- BPS Akui Adanya Perlambatan Konsumsi Rumah Tangga
- Harga Emas Antam Hari Ini 6 Mei 2025 Melonjak, Cek Daftarnya