Indra Charismiadji Anggap Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Program Ugal-ugalan

Indra Charismiadji Anggap Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Program Ugal-ugalan
Indra Charismiadji. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Indra Charismiadji menilai program Makan Siang Gratis dari paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming merupakan langkah ugal-ugalan.

Konon, biaya dari program itu akan diambil dari refocusing dan realokasi dana pendidikan, perlindungan sosial, dan dana Kesehatan dari APBN.

Menurut Indra, langkah ugal-ugalan yang akan diambil oleh pasangan ini merupakan bentuk pelanggaran konstitusi demi kepentingan elektoral semata.

"Kubu 02 (Prabowo-Gibran) sepertinya tidak paham pasal 31 ayat 2, yang mewajibkan setiap warga negara mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya," ujar Indra, Sabtu (2/12).

Menurut Indra, sampai hari ini, menurut data BPS, masih sekitar 20% anak Indonesia belum bersekolah sampai tingkat SMP.

“Dari yang bersekolah pun, banyak yang sekolahnya di sekolah swasta yang tentunya belum dibiayai pemerintah sesuai amanat konstitusi. Seharusnya siapa pun yang menang dalam kontes pilpres, fokus memenuhi hak asasi anak Indonesia dulu sebelum membuat program lainnya,” katanya.

Indra mengatakan, anggaran pendidikan yang 660 triliun, jika dipakai 450 triliun untuk makan siang gratis, maka dapat dipastikan bahwa gaji guru dan dosen akan dipotong, sekolah dan kampus akan banyak rusak karena tidak terawat.

“Ini bencana demografi namanya, makin banyak anak Indonesia yang tidak bisa sekolah, ini jauh dari harapan bonus demografi," tutur pria yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh pendidikan Indonesia.

Jubir AMIN, Indra Charismiadji memandang program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran akan menimbulkan bencana demografi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News