Indra Charismiadji: Buat Apa Ada Asesmen Nasional, Hasilnya Pasti Buruk

Indra Charismiadji: Buat Apa Ada Asesmen Nasional, Hasilnya Pasti Buruk
Pengamat dan Praktisi Pendidikan, Indra Charismiadji saat menjadi narasumber Poadcast JPNN.com, Jakarta, Selasa (10/11). Foto: Dika Rahardjo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat dan praktisi pendidikan abad 21 Indra Charismiadji menilai mundurnya jadwal asesmen nasional (AN) 2021 pada September-Oktober mendatang tidak akan memberikan perubahan apa-apa pada peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Pasalnya, selama ini pemerintah sudah banyak menggunakan alat ukur untuk melihat kualitas siswa tetapi tidak pernah ditindaklanjuti.

"Asesmen nasional adalah alat ukur. Kita semua sudah tahu kalau hasilnya akan buruk," kata Indra kepada JPNN.com, Rabu (20/1).

Prediksi Indra didasarkan pada hasil pengukuran mutu pendidikan sebelumnya. Sudah banyak alat ukur lain yang digunakan selama ini dan selama 20 tahun belakangan menunjukkan mutu pendidikan Indonesia buruk. 

"Coba lihat hasil PISA, TIMSS, UN itu buruk semua. Itu terjadi bertahun-tahun tetapi tidak ada treatment pemerintah untuk memperbaikinya," kritiknya.

Jalan pintas Kemendikbud yang mengganti UN dengan AN, lanjutnya, tidak akan mendongkrak mutu pendidikan di Indonesia. Hasilnya, kata Indra, pasti akan buruk.

"Jadi kalau dilihat kacamata kepentingan bangsa buat apa kita punya alat ukur baru, toh hasilnya yang pasti buruk itu tidak akan diperbaiki," cetusnya.

Dia mengibaratkan AN itu rapid test antibody. Kemudian, PISA itu PCR test. Yang terpenting kata Indra, bukan membuat alat ukurnya tetapi jika sudah tahu positif atau reaktif kemudian apa langkah selanjutnya yang diambil.

Indra Charismiadji menilai tidak ada gunanya pelaksanaan asesmen nasional karena hasilnya sudah pasti buruk dan tidak akan ditindaklanjuti pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News