Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?

Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
Setidaknya 32 persen produk Adidas secara global diproduksi di Indonesia. (Reuters)

Billie mengatakan sepatu yang diekspor ke Amerika tidak sebatas merk besar, melainkan dalam berbagai model, termasuk sepatu boots untuk musim salju.

Selain ke Amerika, ia mengatakan Indonesia juga mengekspor produk alas kaki ke 131 negara lain, dengan nilai ekspor mencapai US$7,8 miliar pada tahun 2024.

Walau demikian, Billie mengatakan 60-70 persen bahan baku pembuatan alas kaki ini masih diimpor secara selektif dari Tiongkok dan India.

Fenomena PHK di pabrik brand besar

Namun ekspor produk sepatu buatan Indonesia ke luar negeri tidak bisa dilepaskan dari kenyataan yang dihadapi para buruh pembuatnya di lapangan.

Industri alas kaki dan garmen di Indonesia menyumbang hampir dari 30 persen total tenaga kerja pabrik global Adidas dan Nike, menurut data Kementerian Perindustrian.

Tapi lay-off atau pemutuan hubungan kerja (PHK) di pabrik-pabrik yang menerima permintaan dari brand besar seperti Adidas dan Nike masih terus terjadi.

Pada Desember 2024, PT Adis Dimension Footwear, yang memproduksi sepatu Nike, memberhentikan 1.500 karyawannya.

Pada masa yang sama, Pabrik Victory Chingluh, yang memproduksi Adidas, Nike, Reebok dan brand lainnya, merumahkan setidaknya 2.393 karyawan.

Produk alas kaki, seperti sepatu dan sandal, merupakan salah satu komoditas terbesar di Indonesia yang kualitasnya diakui dunia

Sumber ABC Indonesia
JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News